Developer | : Squaresoft |
Platform | : Playstation, PC-Windows |
Release date | : 11 February 1999 |
Genre | : RPG |
Media | : CD-Rom (4) |
Sutradara | : Yoshinari Kitase |
Scenario Writer | : Kazushige Nojima |
Char & Art Desainer | : Tetsuya Nomura, Yusuke Naora |
Logo Desainer | : Yoshitaka Amano |
THE BEGINNING
FF VIII adalah seri FF yang pertama kali menggunakan ukuran “proporsional” pada karakternya, tidak “super deformed” seperti FF pendahulunya. FF VIII juga dikenal sebagai FF dengan tema cinta dilihat dari hubungan karakter utamanya maupun dari tanggal rilisnya (11 Feb) yang diluncurkan sebelum hari Valentine. Dan tentu saja, FF VIII adalah FF pertama yang memakai lagu penutup (sekaligus tema utamanya) yang berjudul “Eyes on Me” dinyanyikan oleh Faye Wong, penyanyi keturunan China.
Pengembangan FF VIII sendiri dilakukan sewaktu FF VII sedang ditranslasi kedalam bahasa inggris. Hironobu Sakaguchi menjadi executive producer dan menyerahkan jabaran sutradara pada Yoshinari Kitase karena ingin mengembangkan movie FF Spirits Within yang menjadi cikal bakal merger antara Square dan Enix karena kerugian besar yang diterima Square akibat kegagalan movie tersebut. Shinji Hashimoto menggantikan tempat Sakaguchi sebagai producer.
Sejak awal pengembangan, Kitase ingin FF VIII memakai campuran tema antara realistik dan fantasy. Oleh karena itu Kitase memakai Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter utama dan Yusuke Naora sebagai art director. Tentu saja, untuk mencapai realisme tersebut Square harus memakai teknologi motion-capture untuk mendapat gerakan yang realistis pada event-event FMV (contohnya dansa antara Squall dan Rinoa).
Lalu penulis skenario, Kazushige Nojima dipilih untuk menggambarkan hubungan setiap karakter yang dinamis terutama karakter utamanya, Squall.
Walaupun FF VIII menerima banyak respon positif dari berbagai media game, tidak halnya dengan fans FF sendiri yang terbagi menjadi 2 kubu untuk game ini. Satu ada yang menyukai gaya cerita cinta FF VIII satu lagi ada yang membencinya karena gameplay yang kurang menarik. Sampai akhir maret tahun 2003, FF VIII telah terjual 8.15 juta kopi di seluruh dunia dan memberikan keuntungan sebesar $50 juta pada Square.
Pengembangan FF VIII sendiri dilakukan sewaktu FF VII sedang ditranslasi kedalam bahasa inggris. Hironobu Sakaguchi menjadi executive producer dan menyerahkan jabaran sutradara pada Yoshinari Kitase karena ingin mengembangkan movie FF Spirits Within yang menjadi cikal bakal merger antara Square dan Enix karena kerugian besar yang diterima Square akibat kegagalan movie tersebut. Shinji Hashimoto menggantikan tempat Sakaguchi sebagai producer.
Sejak awal pengembangan, Kitase ingin FF VIII memakai campuran tema antara realistik dan fantasy. Oleh karena itu Kitase memakai Tetsuya Nomura sebagai desainer karakter utama dan Yusuke Naora sebagai art director. Tentu saja, untuk mencapai realisme tersebut Square harus memakai teknologi motion-capture untuk mendapat gerakan yang realistis pada event-event FMV (contohnya dansa antara Squall dan Rinoa).
Lalu penulis skenario, Kazushige Nojima dipilih untuk menggambarkan hubungan setiap karakter yang dinamis terutama karakter utamanya, Squall.
Walaupun FF VIII menerima banyak respon positif dari berbagai media game, tidak halnya dengan fans FF sendiri yang terbagi menjadi 2 kubu untuk game ini. Satu ada yang menyukai gaya cerita cinta FF VIII satu lagi ada yang membencinya karena gameplay yang kurang menarik. Sampai akhir maret tahun 2003, FF VIII telah terjual 8.15 juta kopi di seluruh dunia dan memberikan keuntungan sebesar $50 juta pada Square.
GAMEPLAY
Seperti FF sebelumnya, FF VIII terbagi menjadi 4 mode yaitu world map, kota, dungeon, dan layar battle. Anda bisa menjelajahi dunia FF dengan berjalan kaki, menyewa mobil, pesawat terbang, sampai chocobo. Musuh tetap dijumpai dengan random encounter. Di dalam FF VIII juga anda menemui mini game bernama “Triple Triad” yaitu mengoleksi kartu dan mengadunya dengan karakter lain yang ada di dunia FF VIII. Sayangnya, mini-game berternak Chocobo seperti dalam FF VII dihilangkan. Gantinya anda bisa memelihara Chocobo lewat tambahan alat yang bernama Pocket Station yang penggunaannya mirip seperti Tamagotchi.
• Combat
FF VIII memakai sistem ATB seperti pada FF sebelumnya. Anda hanya bisa membawa 3 karakter dalam 1 party dengan total 6 karakter utama keseluruhan. Dalam FFVIII akan berpusat pada sistem yang bernama “Junction” dan “Guardian Forces” sebutan summon untuk FFVIII. Misalnya di awal game anda akan diberi hadiah 2 summon yaitu Shiva dan Quetzacolt. Shiva dan Quetzacolt. memiliki kemampuan dan status masing-masing. Pasang salah satu GF tersebut pada Squall lalu Squall akan memiliki command seperti memakai item, magic, dan draw yang berfungsi mengambil magic yang dipunyai musuh. Semakin sering anda memakai GF tersebut maka semakin banyak kemampuan yang bisa dimiliki dan dipakai oleh karakter yang memakai GF tersebut. Dan tentunya summon itu sendiri. Ketika anda mensummon salah satu GF, bar ATB karakter akan berganti menjadi warna biru yaitu milik summon. Summon disini juga memiliki HP, jadi hati-hati bila musuh menyerang anda ketika HP summon anda sedang kritis.
Mengenai special attack, pada FF VIII dikenal dengan sebutan Limit Breaks. Limit Break bisa dipakai ketika HP karakter sedang kritis atau setidaknya 32% dari HP normal. Setiap karakter mempunyai Limit Breaks yang berbeda-beda satu sama lainnya.
Dan yang memberikan tantangan tersendiri bagi player FF 8 adalah ketika karakter naik level, otomatis level musuh pun naik. Jadi pada FF 8 musuh-musuh tidak akan mudah dihabisi sekalipun karakter anda memiliki level yang tinggi.
STORY
FF VIII mengambil setting pada dunia yang tidak bernama. Dunia tersebut mempunyai 1 bulan dan dibagi kedalam 5 kontinen besar. Esthar - kontinen yang paling besar dan mempunyai teknologi paling canggih, Galbadia – kontinen terbesar kedua yang terletak di barat dan mengambil setting sebagian besar dalam game, Trabia dan Arctic terletak pada daerah utara, Balamb yang terletak di tengah-tengah dan merupakan kontinen terkecil serta dimulainya cerita FF VIII. 2 kontinen terakhir merupakan kontinen terpencil, yang berupa pegunungan yang curam yang terjadi akibat “Lunar Cry”. Lalu kontinen terakhir adalah yang terletak paling selatan bernama Archipelago.
Game dibuka dengan pertarungan pedang antara dua anak muda, yaitu Squall Leonheart dan Seifer Almasy. Keduanya saling terluka lalu kemudian kembali ke Balamb Garden, yang merupakan sebuah sekolah yang besar dan melatih murid-murid calon organisasi SeeD, yang juga merupakan organisasi tentara bayaran. Sementara itu, pemerintahan Galbadia menginvasi sebuah negara / kota kecil bernama Dollet. Dollet yang tidak mempunyai kekuatan militer terpaksa menyewa jasa SeeD untuk menolong mereka. SeeD memakai misi ini sebagai tes final bagi para calon anggota SeeD. Squall, Quistis Trepe – instruktur Squall, Seifer, serta Zell Dincht tergabung kedalam satu grup. Di tengah misi, Seifer mengabaikan perintah dan bertindak sendiri serta mengabaikan Squall dan timnya. Salah satu anggota yang diabaikan oleh Seifer adalah Selphie Tilmitt yang akhirnya ikut bergabung bersama tim Squall dan Zell.
Setelah misi tersebut selesai, Squall, Selphie, dan Zell dinyatakan lulus menjadi anggota SeeD. Tetapi Seifer tidak lulus dan dihukum karena kecerobohannya mengabaikan perintah. Balamb Garden pun mengadakan pesta kelulusan bagi murid-murid yang lulus. Di pesta tersebut Squall kemudian bertemu dengan seorang gadis yang mempunyai sifat sangat bertolak belakang dengannya dan bernama Rinoa Heartilly. Gadis tersebut lalu mengajak Squall berdansa, walaupun awalnya Squall menolak akhirnya Squall menuruti ajakan Rinoa untuk berdansa. Di tengah meletupnya kembang api, Rinoa tiba-tiba pergi tanpa mengatakan alasan yang jelas pada Squall.
Besoknya, kepala sekolah Balamb - Cid Kramer - memberikan tugas bagi Squall, Selphie, dan Zell untuk menolong pemberontak Galbadia yang ternyata Rinoa adalah pemimpinnya. Squall mempelajari bahwa dalang dibalik tindakan pemerintahan Galbadia adalah seorang penyihir wanita bernama Edea. Misi Squall bersama teman-temannya adalah membunuh Edea. So, the journey begins…
source : http://ffcrystalesia.com/final-fantasy-viii
Game dibuka dengan pertarungan pedang antara dua anak muda, yaitu Squall Leonheart dan Seifer Almasy. Keduanya saling terluka lalu kemudian kembali ke Balamb Garden, yang merupakan sebuah sekolah yang besar dan melatih murid-murid calon organisasi SeeD, yang juga merupakan organisasi tentara bayaran. Sementara itu, pemerintahan Galbadia menginvasi sebuah negara / kota kecil bernama Dollet. Dollet yang tidak mempunyai kekuatan militer terpaksa menyewa jasa SeeD untuk menolong mereka. SeeD memakai misi ini sebagai tes final bagi para calon anggota SeeD. Squall, Quistis Trepe – instruktur Squall, Seifer, serta Zell Dincht tergabung kedalam satu grup. Di tengah misi, Seifer mengabaikan perintah dan bertindak sendiri serta mengabaikan Squall dan timnya. Salah satu anggota yang diabaikan oleh Seifer adalah Selphie Tilmitt yang akhirnya ikut bergabung bersama tim Squall dan Zell.
Setelah misi tersebut selesai, Squall, Selphie, dan Zell dinyatakan lulus menjadi anggota SeeD. Tetapi Seifer tidak lulus dan dihukum karena kecerobohannya mengabaikan perintah. Balamb Garden pun mengadakan pesta kelulusan bagi murid-murid yang lulus. Di pesta tersebut Squall kemudian bertemu dengan seorang gadis yang mempunyai sifat sangat bertolak belakang dengannya dan bernama Rinoa Heartilly. Gadis tersebut lalu mengajak Squall berdansa, walaupun awalnya Squall menolak akhirnya Squall menuruti ajakan Rinoa untuk berdansa. Di tengah meletupnya kembang api, Rinoa tiba-tiba pergi tanpa mengatakan alasan yang jelas pada Squall.
Besoknya, kepala sekolah Balamb - Cid Kramer - memberikan tugas bagi Squall, Selphie, dan Zell untuk menolong pemberontak Galbadia yang ternyata Rinoa adalah pemimpinnya. Squall mempelajari bahwa dalang dibalik tindakan pemerintahan Galbadia adalah seorang penyihir wanita bernama Edea. Misi Squall bersama teman-temannya adalah membunuh Edea. So, the journey begins…
source : http://ffcrystalesia.com/final-fantasy-viii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar